Jumat, Oktober 30, 2015

MENYELESAIKAN MASALAH ASAP DENGAN PARADIGMA SEHAT




           Masalah bencana kabut asap selalu terjadi dari tahun ke tahun selama 18 tahun terakhir ini. Anehnya kejadian itu selalu berulang dan terus berulang dari satu tahun ke tahun berikutnya. Kabut asap tidak hanya dirasakan oleh warga negara yang tinggal di wilayah NKRI namun dampaknya juga dirasakan oleh warga yang tinggal bertetangga dengan wilayah NKRI seperti Malaysia dan Singapura. Di film Upin Ipin produksi Malaysia yang setiap hari ditonton anak-anak kita ada istilah “Jerebu” yang kalau dicermati itu sebenarnya merupakan tamparan bagi kita. Anak-anak kecil di Malaysia saja tahu urusan kabut asap, mereka pasti bertanya kepada Cikgu dan orang tuanya di rumah darimana asal kabut asap tersebut ? Jawabannya adalah salah satunya dari pembakaran hutan dan lahan. Setiap hari di layar televisi kita disuguhi pemandangan asap putih yang menyelimuti lingkungan tempat tinggal masyarakat, gambar masyarakat mengenakan masker di mana-mana dan yang paling membuat hati kita miris setiap hari ada saja korban asap yang berjatuhan dari penduduk baik orang dewasa terutama anak-anak.
            Dampak kabut asap sangatlah menyengsarakan masyarakat terutama dari segi kesehatan. Bagi masyarakat yang terdampak sangatlah tidak mengenakkan. Penulis kebetulan pernah merasakan dampaknya saat masih bertugas di Kalsel sebagai Dokter PTT tahun 2005-2007. Saat  dihirup udara pernafasan terasa panas dan menyesakkan, di dada, hidung dan tenggorokan terasa sakit dan mata berair. Jarak pandang saat itu tinggal 20m, di seberang sana hanya nampak lampu kendaraan berwarna kuning diselimuti asap putih, wujud kendaraan di seberang sudah tidak nampak. Perjalanan ke kota yang seharusnya hanya 1 jam molor menjadi 2 jam karena kendaraan tidak bisa berjalan cepat khawatir bertabrakan dengan kendaraan lain. Saat itu saya berfikir inilah yang dinamakan kabut asap dan inilah yang sering dialami penduduk di wilayah lain yang sering terdampak kabut asap.
Dampak kabut asap yang lain sangatlah merugikan. Dunia penerbangan terutama karena menyebabkan jarak pandang terbatas maka sangatlah riskan menerbangkan pesawat dalam kondisi yang demikian. Transportasi masyarakat juga terganggu, pendeknya jarak pandang membuat masyarakat enggan bepergian ke luar rumah karena kendaraannya tidak dapat melaju cepat khawatir bertabrakan dengan kendaraan di depannya.
Kabut asap juga berdampak terhadap dunia pendidikan. Kondisi udara yang tidak sehat apalagi berbahaya menyebabkan pemerintah meliburkan sekolah yang ada di lingkungan terdampak kabut asap. Anak-anak tidak bisa bersekolah selama jangka waktu yang belum dapat ditentukan. Kabut asap telah mengganggu proses belajar mengajar dan ini dapat berdampak pada kualitas SDM kita di masa datang. Anak-anak tidak bisa lagi bermain bebas ke luar rumah, banyak orang mengeluh tidak bisa melihat indahnya sinar mentari pagi.
Dampaknya terhadap lingkungan apalagi. Karena kebakaran hutan ini banyak spesies hewan maupun tumbuh-tumbuhan musnah dan menjadi semakin langka. Contohnya orang utan, gajah sumatera, harimau sumatera, beruang madu dan aneka tumbuhan yang tidak sempat melarikan diri saat bencana kebakaran hutan dan lahan terjadi. Wilayah Indonesia merupakan kawasan hutan hujan tropis yang seharusnya kita pelihara dengan baik. Hutan tropis di Indonesia adalah paru-paru dunia, posisinya sangat strategis dalam menjaga iklim di dunia. Dapat dibayangkan bila hutan tropis ini rusak bagaimana kelangsungan hidup umat manusia di seluruh dunia.
Penyebab kabut asap adalah adanya kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau. Kejadian ini selalu berulang dan berulang dari tahun ke tahun yang berbeda hanyalah jumlah titik apinya yang berubah setiap waktu dari tahun ke tahun. Intinya adalah kebakaran hutan dan lahan merupakan penyebab bencana kabut asap di Indonesia. Mengapa bisa terjadi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia ? Selain masalah topografis Indonesia berada di lahan gambut juga karena kelalaian manusia. Kenapa disebut kelalaian manusia ? Karena manusia berlebihan dalam memanfaatkan sumber daya alam hingga di luar ambang batas kemampuan alam untuk menjaga keseimbangannya. Keseimbangan alam harus kita jaga. Kita tidak boleh mengeksploitasi SDA secara berlebihan sehingga terganggu keseimbangannya. Bila sudah melebihi ambang batas maka tunggu saja bencana demi bencana akan silih berganti terjadi di negara kita padahal itu sebenarnya bisa kita cegah!
Naluri alamiah manusia adalah bisa memenuhi kebutuhannya dengan cara mengolah SDA namun hal tersebut menjadi berbahaya saat naluri manusia berubah menjadi tamak dan rakus ingin mendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya dari hasil pengolahan SDA tersebut. Ini harus kita cegah, banyak lembaga dan LSM lingkungan seperti WALHI sudah menyerukan tentang adanya kerusakan alam di seluruh Indonesia terutama yang akibat ulah tangan manusia. Bila nafsu serakah ini sulit dikendalikan maka aneka himbauan ini menjadi tidak bermakna lagi. Etika bisnis pun ditinggalkan yang penting bisa meraup keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempedulikan kerugian dan kesengaraan orang lain. Itu adalah tugas pemerintah untuk memberi regulasi bagaimana cara mencegah terjadinya pelanggaran etika bisnis oleh para pengusaha. Juga dengan perangkat hukum seharusnya bisa memberi efek jera bagi para pengusaha yang mengakibatkan kerusakan alam.
Bukankah aturan hukumnya sudah jelas ?  Ada UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di situ disebutkan bahwa lingkungan hidup yang sehat merupakan hak setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28 H Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan bahwa pembangunan ekonomi  nasional sebagaimana diamanatkan UUD 1945 diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Tinggal bagaimana penegakan hukumnya yang harus dipertegas lagi!
Pembangunan ekonomi di Indonesia hendaknya berpedoman pada Pembangun Berkelanjutan (Sustainable Development). Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan” (Sumber Wikipedia). Pembangunan yang sekarang sedang marak adalah pembangunan yang hanya bersifat sementara. Dengan tuntutan globalisasi, Indonesia mengikuti perkembangan jaman tanpa melihat prospek kedepan. Perkembangan masyarakat yang serba instan dan asal jadi, budaya konsumtif telah mendarah daging pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Sedang sebenarnya, hakikat pembangunan adalah pembangunan yang berkelanjutan yang tidak parsial, instan dan pembangunan kulit. Maka, dengan adanya konsep Sustainable Development yang kemudian disebut SD akan berusaha memberikan wacana baru mengenai pentingnya melestarikan lingkungan alam demi masa depan, generasi yang akan datang (Nurdiana Rafsanjani)
Bagi para pengusaha harus dijaga etika dalam berbisnis. Dalam melakukan usaha harus diupayakan mendapatkan keuntungan “tanpa” merugikan pihak lain. Bukankah kita ingin usaha kita berkelanjutan (sustainable) hingga bisa diwariskan ke anak cucu ? Para  pengusaha bisa membuat produk yang ramah lingkungan (Eco Friendly) artinya dalam proses produksinya dari hulu hingga ke hilir selalu memperhatikan masalah kelestarian alam mungkin itu salah satu solusinya.
Berbicara masalah paradigma sehat definisinya adalah cara pandang  atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan  melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas  sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan  terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit. Untuk itu  diterapkan  konsep hidup sehat H.L Blum. Yakni  derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi  faktor lingkungan, gaya hidup, pelayanan kesehatan  dan faktor genetik. Dengan tujuan  mencapai derajat sehat yang optimal, sehingga perlu adanya suatu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat,   yang telah dirumuskan dalam keputusan menteri kesehatan Nomor 1202/ MENKES/SK/VIII/2003.
Dalam definisi tersebut disebutkan bahwa faktor  lingkungan turut mempengaruhi kesehatan manusia. Jika lingkungan hidup tercemar maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat di wilayah itu. Upaya–upaya dalam mengatasi masalah kesehatan tidak hanya dengan kuratif (mengobati) namun juga perlu tindakan promotif dan preventif (pencegahan). Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan “Health program for survival”, sedangkan yang menekankan pada upaya promotif dan preventif merupakan “Health Program for human development”. Paradigma sehat dicanangkan Depkes pada tanggal 15 September 1998.
Bila hal ini diterapkan dalam penanggulangan asap maka selain kuratif (upaya memadamkan asap oleh pemerintah dan jajarannya) perlu upaya preventif dan promotif. Upaya promotif dan preventif yang dapat dilakukan pemerintah dapat berupa sosialisasi UU Ada UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup kepada para pengusaha. Mungkin selama ini ada di antara mereka yang belum mengetahui UU tersebut dan tidak  mengetahui kalau membuka lahan bisa dilakukan tanpa membakar tapi bisa dengan mekanisasi ? Juga perlu sosialisasi cara mengolah lahan tanpa membakar oleh Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) dan pihak-pihak terkait. Dapat diterapkan reward dan punishment kepada para pengusaha.
 Bila selama  ini punishment belum terlalu efektif diberlakukan maka perlu dilakukan hal sebaliknya. Untuk pengusaha yang telah menerapkan Eco Friendly dalam proses produksinya harus kita berikan reward (penghargaan) dan diumumkan di media massa nasional. Bila dapat mempertahankan reward tersebut dalam waktu bbrp tahun maka akan mendapat reward yang lebih besar. Dengan hal tersebut maka para pengusaha akan terpacu untuk melakukan upaya-upaya untuk penyelamatan lingkungan. Upaya penanggulangan kebakaran lahan harus dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Perangkat pemadam kebakaran dan kampanye penanggulangan kebakaran lahan harus diterapkan kepada semua perusahaan. Bagi para pengusaha yang wilayah konsesinya tidak terbakar selama 3 tahun  berturut-turut akan mendapat reward sebagai perusahaan dengan pengelolaan lingkungan yang baik, hal ini merupakan tugas dan kewenangan Kenetrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  Juga dapat diberikan insentif untuk para pengusaha dalam berbagai bentuk. Jadi terdapat kemitraan antara pemerintah dan para CEO Perusahaan  untuk menyelamatkan lingkungan. Bila ingin usahanya langgeng di negeri ini maka para CEO Perusahaan harus mengikuti aturan tersebut.
Demikian pula untuk masyarakat yang tinggal di sekitar hutan harus diajarkan untuk menjaga kelestarian hutan. Bila kesadaran masyarakat rendah saat ada orang menyuruh untuk membakar lahan dg tujuan tertentu maka mereka akan dengan senang hati melakukannya karena ada imbalan yang diterima. Dengan melestarikan hutan maka akan berdampak baik pada mata pencaharian penduduk dan lingkungan tempat tinggalnya.
Upaya penanggulangan kebakaran lahan tidak cukup hanya dengan melakukan pemadaman. Bila itu dilakukan setiap tahun dan terus menerus maka berapa biaya  yang harus ditanggung pemerintah ? Energi pemerintah akan cepat habis untuk mengatasi bencana yang seharusnya bisa dicegah. Mudah-mudahan hal ini dapat menjadi sedikit sumbangsih dalam menyelesaikan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Dan semoga Tuhan selalu melindungi dan memberi kemudahan bagi hambanya yang selalu menjaga kelestarian alam. Aamiin YRA..


Founder  Gerakan Hidup Bersih dan Sehat
 dr. Bintari Wuryaningsih, SE


Sabtu, September 19, 2015

Komunitas Gerakan Hidup Bersih dan Sehat dari Banyuwangi

 
Berawal dari keprihatinan akan perilaku masyarakat yang belum memahami hidup bersih dan sehat,  Komunitas Gerakan Hidup Bersih dan Sehat dideklarasikan di Kabupaten  Banyuwangi pada tanggal 28 Februari 2014. Memang tidak mudah untuk merubah perilaku masyarakat. Perubahan perilaku tidak bi berbagasa dihasilkan dalam waktu yang singkat. Meskipun demikian harus ada seseorang atau sekelompok orang yang tetap menyerukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Contohnya adalah perilaku membuang sampah pada tempatnya dan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.  Meskipun kelihatan sepele namun kedua hal tersebut bila dijalankan secara konsisten dan dibiasakan sejak usia dini akan bisa merubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik. Apabila sejak usia dini anak-anak dibiasakan untuk hidup bersih dan sehat maka saat dewasa ia sudah akan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Memang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ini perlu dilatih dan dibiasakan sejak  usia dini.
            Seiring perkembangan globalisasi dan epidemiologi penyakit, persoalan kesehatan akibat perilaku dan gaya hidup manusia semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya pada pelayanan kesehatan justru faktor lingkungan dan rekayasa kependudukan wajib diperhatikan. Karena itu, gerakan perubahan perilaku sehat masyarakat harus digalakkan. Bagi para tenaga medis, merubah perilaku sehat masyarakat adalah sebuah keharusan. Berdasar penelitian perilaku memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan publik. Dari fakta ini maka diperlukan berbagai upaya mengubah perilaku masy arakat yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
            Menurut dr. Bintari Wuryaningsih pendiri Gerakan Hidup Bersih dan Sehat (GHBS) awalnya mereka geregetan melihat perilaku masyarakat sekitar yang masih sering membuang sampah sembarangan. Di mana-mana terpampang tulisan dilarang membuang sampah sembarangan, bahkan sampai hukuman denda bagi yang melanggarnya namun tetap saja masih banyak yang membuang sampah tidak di tempatnya. Mereka seolah tidak peduli terhadap bahaya sampah bagi kesehatan dan dampaknya terhadap lingkungan. Akhirnya kami membuat gerakan untuk merubah perilaku masyarakat sekitar agar lebih peduli pada kesehatan pribadi dan peduli pada kebersihan lingkungan.
            Informasi mengenai kesehatan bukan hanya milik para petugas kesehatan namun milik semua orang. Setiap orang memiliki hak untuk hidup sehat tanpa terkecuali. Selama ini masih banyak masyarakat yang awam akan informasi kesehatan, seringkali mereka berobat ketika sudah parah. Padahal bila diketahui secara dini penyakit akan lebih mudah disembuhkan dan lebih efisien biaya pengobatannya. Istilahnya lebih baik mencegah daripada mengobati.
            Visi GHBS adalah membantu pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Sehat lewat penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan misi GHBS adalah membantu terwujudnya Indonesia Sehat lewat semboyan GHBS: “Hidup Sehat dimulai dari diri sendiri, sejak usia dini, dimulai dari hal-hal kecil, SEKARANG JUGA....!!!”
Anggota komunitas ini sudah mencapai ratusan orang, kebanyakan bergabung dari media sosial. Tidak hanya para petugas kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, petugas Puskesmas dll, anggota komunitas ini juga berasal dari berbagai kalangan mulai guru, mahasiswa, karyawan swasta, PNS, ibu-ibu PKK dan lain-lain. Intinya kami memulai dari hal-hal kecil seperti sosialiasasi pentingnya cuci tangan dan membuang sampah pada tempatnya.
            Komunitas ini juga bersinergi dengan komunitas-komunitas lain untuk saling mendukung, contohnya bersinergi dengan Gerakan Merdeka Dari Sampah Banyuwangi (MDS Banyuwangi). GHBS ikut mensukseskan program-program MDS dengan cara ikut mensosialisasikan program Bank Sampah ke ibu-ibu PKK wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, menyelenggarakan workshop pengolahan sampah menjadi barang-barang yang bernilai sertai menjadi provider dalam program Berobat Membayar Sampah yang bekerja sama dengan Bank Sampah Banyuwangi. Caranya masyarakat menabung sampah di Bank Sampah Banyuwangi lewat Bank Sampah Unit masing-masing. Uang hasil menabung sampah tersebut bisa digunakan untuk berobat di Klinik Berobat Membayar Sampah yang beralamat di Jalan Agus Salim No. 53 Banyuwangi. Hanya dengan membawa buku tabungan BSB warga bisa berobat dengan gratis.
            Tujuan dari GHBS adalah untuk memasyarakatkan hidup bersih dan sehat terutama menghindari penularan penyakit kepada masyarakat yang lain. Kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan antara lain :
1.      Memberikan edukasi tentang pentingnya cuci tangan dan membuang sampah yang benar dengan sasaran anak usia PAUD, TK, SD, Pondok Pesantren, Ibu-ibu PKK dan pengajian di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.
2.      Ikut mendukung program MDS lewat sosialisasi pengolahan sampah yang baik di lingkungan sekitar kepada Ibu-ibu Dasawisma wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.
3.      Talkshow di radio tentang Manfaat Bank Sampah saat Peringatan Hari Sampah Nasional 2014 dan 2015.
4.      dr. Bintari Wuryaningsih selaku pendiri dan pelopor Komunitas GHBS telah menjadi provider program Berobat Membayar Sampah bekerja sama dengan Bank Sampah Banyuwangi.
5.      Menyelenggarakan Workshop Daur Ulang Sampah menjadi barang-barang yang berguna untuk Ibu-ibu PKK di wilayah kelurahan Tamanbaru.
6.      Menggelar sosialiasasi mengenai pembiasaan hidup bersih dan sehat yang dikemas dengan cara yang menarik seperti demo cuci tangan bersama Dokter Kecil wilayah Banyuwangi, menggelar operet PHBS dengan mendatangkan artis cilik dari Yogya.
7.      dr. Bintari juga menjadi Narasumber dalam Seminar Recycle dengan tema “Mewujudkan Lingkungan yang Bersih dan Sehat dengan Daur Ulang Sampah” di STIKOM PGRI Banyuwangi.
8.      Untuk memperingati HUT GHBS yang pertama dan sekaligus peringatan hari Kartini  GHBS menggelar Pameran IKM serta Demo Memasak Makanan Sehat Bekal Anak Sekolah. Demo masak ini bertujuan memberikan informasi kepada orang tua murid dan guru-guru mengenai pentingnya memberikan bekal sekolah yang sehat dan bergizi tinggi beserta cara mengolahnya dengan cara yang menarik bagi anak dan keluarga. Demo Masak ini akan dipandu oleh Chef Reza dari Hotel Santika Banyuwangi
           
Harapan kami semoga masyarakat mendapatkan manfaat dari keberadaan GHBS ini di Indonesia dan mudah-mudahan GHBS dapat terus eksis hingga tercapai visi dan misinya membantu pemerintah mewujudkan Indonesia Sehat lewat sosialisasi PHBS kepada masyarakat Indonesia.

Informasi lain seputar kegiatan GHBS dapat dilihat melalui blog kami: http://ghbs2013.blogspot.com


Kamis, Januari 29, 2015

WASPADA DEMAM BERDARAH

Berantas Sarang Nyamuk dengan 3M Plus
Di awal musim penghujan ini kewaspadaan thd penyakit Demam Berdarah harus makin ditingkatkan. Dg adanya huja maka tempat indukan nyamuk bertambah jumlahnya.

APA ITU DEMAM BERDARAH (DB) ?
Demam berdarah adalah penyakit yg disebabkan oleh Virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

BAGAIMANA NYAMUK DB BERKEMBANG BIAK ?
Nyamuk DB berkembang biak di tempat – tempat penampungan air bersih di dalam rumah maupun di sekitar lingkungan kita seperti :
- Bak mandi/WC, tempayan air, drum
- Tempat minum burung, vas bunga / pot tanaman air
- Kaleng bekas, ban bekas, botol bekas, tempurung kelapa, plastik dll
yg dibuang di sembarang tempat.

CIRI-CIRI NYAMUK DB
• Berwarna hitam dg belang-belang (loreng) putih di seluruh tubuh
• Mampu terbang setinggi 100m
• Aktif menggigit pada pagi hari sampai sore hari
• Biasanya di tempat yg agak gelap dan lembab
• Tempat hinggap favoritnya adalah benda-benda yg bergantung spt
pakaian, kelambu atau tumbuh-tumbuhan dekat tempat tinggalnya.
• Jentik nyamuk sll bergerak aktif dalam air dari bawah ke atas
permukaan secara berulang-ulang.

GEJALA AWAL DEMAM BERDARAH
• Panas tinggi mendadak selama 2 – 7 hari
• Tampak lemah dan lesu
• Timbul nyeri persendian
• Nyeri kepala di belakang mata
• Timbul bintik-bintik merah pada kulit
• Terasa nyeri di ulu hati

GEJALA LANJUT DEMAM BERDARAH
• Terjadi perdarahan di hidung (mimisan) dan di bawah kulit
• Muntah dan berak darah
• Bila sudah parah, penderita gelisah, tangan dan kaki dingin serta
berkeringat dingin. Bila tidak segera ditolong dapat menimbulkan
kematian.

PERTOLONGAN YANG PERLU DIBERIKAN SAAT TIMBUL GEJALA AWAL
• Beri minum sebanyak mungkin
• Kompres agar panasnya turun
• Berikan obatpenurun panas misalnya PARACETAMOL.

AWAS...!!! JANGAN TERLAMBAT
• Penyakit DB belum ada vaksin untuk pencegahannya
• Segera bawa ke Poliklinik, Puskesmas atau RS terdekat.
• Satu – satunya cara untuk memberantas adalah dengan 3M Plus.

APA ITU 3M PLUS ?
• Adalah tindakan yg dilakukan secara teratur untuk memberantas
jentik dan menghindari gigitan nyamuk DB dengan cara :
1. MENGURAS
2. MENUTUP
3. MENGUBUR
PLUS tindakan memberantas jentik dan menghindar gigitan nyamuk.
MENGURAS
Menguras tempat tempat penampungan air seperti bak mandi / WC, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain – lain seminggu sekali.
MENUTUP
Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti : ember, gentong, drum, dll
MENGUBUR
Mengubur semua barang bekas yg ada di sekitar / di luar rumah yg dapat menampung air hujan.
PLUS Tindakan Memberantas Jentik dan menghindari gigitan nyamuk
• Membunuh jentik nyamuk DB di tempat yg sulit dikuras atau dibuang
dengan menaburkan bubuk ABATE 2-3 bulan sekali dg takaran 1 gr
abate utk 10 lt air. Abate dapat diperoleh / dibeli di Puskesmas atau
di apotik.
• Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
• Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok
(repelant).
• Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
• Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar tidur.

FOGGING (pengasapan)
Fogging hanya dilakukan bila di lokasi ditemukan 3 kasus positif Demam Berdarah dengan radius 100m (40 rumah) dan bila di daerah tersebut ditemukan banyak jentik nyamuk DB.

• INDONESIA SEHAT DIMULAI DARI DIRI SENDIRI
• SEJAK USIA DINI
• DIMULAI DARI HAL-HAL KECIL
• SEKARANG JUGA !

Rabu, Januari 28, 2015

PENYAKIT DIARE

PENGERTIAN DIARE
       Diare adalah penyakit yang ditandai dg bertambahnya frekuensi berak biasanya lebih dari 3x perhari
       Disertai adanya perubahan bentuk tinja menjadi cair dg atau tanpa darah dan atau lendir

GEJALA DIARE
       Suhu tubuh meningkat, bayi/anak menjadi cengeng dan gelisah
       Nafsu makan berkurang
       Timbul berak-berak cair lebih dari 3 kali perhari
       Tinja makin cair mungkin mengandung darah atau lendir
       Muntah dpt terjadi sebelum atau sesudah diare, dapat juga tanpa disertai muntah

CARA PENULARAN DIARE
-          Menular dari tinja dg perantaraan lalat. Ditularkan lwt lalatnyg hinggap di kotoran
      penderita diare lalu terbang ke makanan maka    kita  yg sehat bisa tertular diare
-          Menular dari tinja dengan perantaraan air
    Air yg dikotori oleh kotoran penderita diare  digunakan untuk keperluan sehari-hari
    (memasak, minum tanpa dimasak hingga mendidih, membasuh sayuran, mandi/menggosok gigi)
    maka kita yg sehat bisa tertular diare.

BAHAYA DIARE
       Bahaya diare  adalah kekurangan cairan / lemas (DEHIDRASI) --> kehabisan cairan --> 
      MENINGGAL
       BAB yg sering à penderita menjadi lemas seperti tanaman yg tidak diberi air
     Bila cairan tubuh sudah habis akibat terlalu sering berak --> MENINGGAL DUNIA


TANDA KEKURANGAN CAIRAN  (DEHIDRASI) PD PASIEN DIARE
       Muka cowong
       Rasa haus, ingin minum terus
       Air mata berkurang
       Pada bayi ubun-ubun teraba cekung
       Turgor dan elastisitas kulit menurun

CARA  MENGATASI DIARE
1. Segera beri banyak minum 
    Bila ada yg menderita diare di  sekitar anda segera berikan cairan oralit, cairan gula
    garam, air tajin, air kelapa, sari buah, kuah sayur dan cairan lainnya yg dapat
    menggantikan cairan tubuh yg terbuang  akibat penyakit diare.
2. Teruskan pemberian makanan
    - Selama diare : teruskan dan tingkatkan  pemberian ASI pd bayi yg masih meyusu.
     Anak di atas 6 bulan, berikan makanan  tambahan seperti bubur dan sayuran, sari 
     buah segar dan  beri makan lebih dari 6 kali/hari.   
    -Setelah diare : beri makanan lebih sering dari   biasanya selama 3 mgg.
     Jangan beri makanan yg merangsang seperti makanan pedas terlalu asin atau asam.
     Jangan beri makanan yg sdh rusak/basi.


3. Mencari Pengobatan Lanjutan
    Bila berak – berak tidak berhenti apalagi diikuti muntah dan disertai tanda kekurangan
    cairan --> SEGERA  bawa ke unit Pelayanan  Kesehatan terdekat.

 

PEMBERIAN ORALIT
       Berikan oralit setiap kali berak:
               Umur < 1 thn : ¼ - ½ gelas
               Umur 1-4 thn : ½ - 1 gelas
                Umur di atas 5 tahun : 1 – 1,5 gelas
       Bila tdk tersedia oralit à buat Larutan Gula Garam (LGG) dg cara : sediakan 1 gelas air matang, beri 1 sendok makan munjung gula pasir dan ¼ sdt garam setelah itu diaduk hingga larut.

CARA PENCEGAHAN DIARE
1.       PENINGKATAN KESEHATAN PERORANGAN DAN LINGKUNGAN:
       Gunakan air yg sudah dimasak untuk minum.
       Gunakan air bersih untuk keperluan mencuci peralatan makan.
       Cuci tangan dg sabun dan air bersih sebelum makan.
       Jangan makan / minum di warung yang kebersihannya tidak terjaga (kotor dan banyak lalat).
       BAB tidak disembarang tempat.

2.       PENINGKATAN DAYA TAHAN TUBUH MELALUI:
       Pemberian ASI
       Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI)
       Imunisasi campak

SEMBOYAN GERAKAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT
       INDONESIA SEHAT DIMULAI DARI DIRI SENDIRI
       SEJAK USIA DINI
       DIMULAI DARI HAL-HAL KECIL
       SEKARANG JUGA !