Sabtu, September 19, 2015

Komunitas Gerakan Hidup Bersih dan Sehat dari Banyuwangi

 
Berawal dari keprihatinan akan perilaku masyarakat yang belum memahami hidup bersih dan sehat,  Komunitas Gerakan Hidup Bersih dan Sehat dideklarasikan di Kabupaten  Banyuwangi pada tanggal 28 Februari 2014. Memang tidak mudah untuk merubah perilaku masyarakat. Perubahan perilaku tidak bi berbagasa dihasilkan dalam waktu yang singkat. Meskipun demikian harus ada seseorang atau sekelompok orang yang tetap menyerukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Contohnya adalah perilaku membuang sampah pada tempatnya dan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.  Meskipun kelihatan sepele namun kedua hal tersebut bila dijalankan secara konsisten dan dibiasakan sejak usia dini akan bisa merubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik. Apabila sejak usia dini anak-anak dibiasakan untuk hidup bersih dan sehat maka saat dewasa ia sudah akan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Memang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ini perlu dilatih dan dibiasakan sejak  usia dini.
            Seiring perkembangan globalisasi dan epidemiologi penyakit, persoalan kesehatan akibat perilaku dan gaya hidup manusia semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya pada pelayanan kesehatan justru faktor lingkungan dan rekayasa kependudukan wajib diperhatikan. Karena itu, gerakan perubahan perilaku sehat masyarakat harus digalakkan. Bagi para tenaga medis, merubah perilaku sehat masyarakat adalah sebuah keharusan. Berdasar penelitian perilaku memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan publik. Dari fakta ini maka diperlukan berbagai upaya mengubah perilaku masy arakat yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
            Menurut dr. Bintari Wuryaningsih pendiri Gerakan Hidup Bersih dan Sehat (GHBS) awalnya mereka geregetan melihat perilaku masyarakat sekitar yang masih sering membuang sampah sembarangan. Di mana-mana terpampang tulisan dilarang membuang sampah sembarangan, bahkan sampai hukuman denda bagi yang melanggarnya namun tetap saja masih banyak yang membuang sampah tidak di tempatnya. Mereka seolah tidak peduli terhadap bahaya sampah bagi kesehatan dan dampaknya terhadap lingkungan. Akhirnya kami membuat gerakan untuk merubah perilaku masyarakat sekitar agar lebih peduli pada kesehatan pribadi dan peduli pada kebersihan lingkungan.
            Informasi mengenai kesehatan bukan hanya milik para petugas kesehatan namun milik semua orang. Setiap orang memiliki hak untuk hidup sehat tanpa terkecuali. Selama ini masih banyak masyarakat yang awam akan informasi kesehatan, seringkali mereka berobat ketika sudah parah. Padahal bila diketahui secara dini penyakit akan lebih mudah disembuhkan dan lebih efisien biaya pengobatannya. Istilahnya lebih baik mencegah daripada mengobati.
            Visi GHBS adalah membantu pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Sehat lewat penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan misi GHBS adalah membantu terwujudnya Indonesia Sehat lewat semboyan GHBS: “Hidup Sehat dimulai dari diri sendiri, sejak usia dini, dimulai dari hal-hal kecil, SEKARANG JUGA....!!!”
Anggota komunitas ini sudah mencapai ratusan orang, kebanyakan bergabung dari media sosial. Tidak hanya para petugas kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, petugas Puskesmas dll, anggota komunitas ini juga berasal dari berbagai kalangan mulai guru, mahasiswa, karyawan swasta, PNS, ibu-ibu PKK dan lain-lain. Intinya kami memulai dari hal-hal kecil seperti sosialiasasi pentingnya cuci tangan dan membuang sampah pada tempatnya.
            Komunitas ini juga bersinergi dengan komunitas-komunitas lain untuk saling mendukung, contohnya bersinergi dengan Gerakan Merdeka Dari Sampah Banyuwangi (MDS Banyuwangi). GHBS ikut mensukseskan program-program MDS dengan cara ikut mensosialisasikan program Bank Sampah ke ibu-ibu PKK wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, menyelenggarakan workshop pengolahan sampah menjadi barang-barang yang bernilai sertai menjadi provider dalam program Berobat Membayar Sampah yang bekerja sama dengan Bank Sampah Banyuwangi. Caranya masyarakat menabung sampah di Bank Sampah Banyuwangi lewat Bank Sampah Unit masing-masing. Uang hasil menabung sampah tersebut bisa digunakan untuk berobat di Klinik Berobat Membayar Sampah yang beralamat di Jalan Agus Salim No. 53 Banyuwangi. Hanya dengan membawa buku tabungan BSB warga bisa berobat dengan gratis.
            Tujuan dari GHBS adalah untuk memasyarakatkan hidup bersih dan sehat terutama menghindari penularan penyakit kepada masyarakat yang lain. Kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan antara lain :
1.      Memberikan edukasi tentang pentingnya cuci tangan dan membuang sampah yang benar dengan sasaran anak usia PAUD, TK, SD, Pondok Pesantren, Ibu-ibu PKK dan pengajian di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.
2.      Ikut mendukung program MDS lewat sosialisasi pengolahan sampah yang baik di lingkungan sekitar kepada Ibu-ibu Dasawisma wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.
3.      Talkshow di radio tentang Manfaat Bank Sampah saat Peringatan Hari Sampah Nasional 2014 dan 2015.
4.      dr. Bintari Wuryaningsih selaku pendiri dan pelopor Komunitas GHBS telah menjadi provider program Berobat Membayar Sampah bekerja sama dengan Bank Sampah Banyuwangi.
5.      Menyelenggarakan Workshop Daur Ulang Sampah menjadi barang-barang yang berguna untuk Ibu-ibu PKK di wilayah kelurahan Tamanbaru.
6.      Menggelar sosialiasasi mengenai pembiasaan hidup bersih dan sehat yang dikemas dengan cara yang menarik seperti demo cuci tangan bersama Dokter Kecil wilayah Banyuwangi, menggelar operet PHBS dengan mendatangkan artis cilik dari Yogya.
7.      dr. Bintari juga menjadi Narasumber dalam Seminar Recycle dengan tema “Mewujudkan Lingkungan yang Bersih dan Sehat dengan Daur Ulang Sampah” di STIKOM PGRI Banyuwangi.
8.      Untuk memperingati HUT GHBS yang pertama dan sekaligus peringatan hari Kartini  GHBS menggelar Pameran IKM serta Demo Memasak Makanan Sehat Bekal Anak Sekolah. Demo masak ini bertujuan memberikan informasi kepada orang tua murid dan guru-guru mengenai pentingnya memberikan bekal sekolah yang sehat dan bergizi tinggi beserta cara mengolahnya dengan cara yang menarik bagi anak dan keluarga. Demo Masak ini akan dipandu oleh Chef Reza dari Hotel Santika Banyuwangi
           
Harapan kami semoga masyarakat mendapatkan manfaat dari keberadaan GHBS ini di Indonesia dan mudah-mudahan GHBS dapat terus eksis hingga tercapai visi dan misinya membantu pemerintah mewujudkan Indonesia Sehat lewat sosialisasi PHBS kepada masyarakat Indonesia.

Informasi lain seputar kegiatan GHBS dapat dilihat melalui blog kami: http://ghbs2013.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar