Senin, November 29, 2010

PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

PENDAHULUAN

Infeksi Virus Dengue
Adalah penyakit sistemik yang dinamis dengan spectrum klinis yang luas dari yang ringan sampai berat bahkan dapat terjadi kematian.
Gejala klinisnya timbul mendadak dengan penampilan klinis dalam fase :
1.Panas
2.Afebris / kritis
3.Recovery / penyembuhan

Kunci keberhasilan tata laksana infeksi virus dengue adalah :
1.Deteksi dini
2.Mengetahui fase sakit dan problemnya
3.Managemen yang rasional “correct and timely intervention” dan monitoring ketat
Penanganan penderita di awal sakit oleh tenaga kesehatan menentukan outcome.

PENAMPILAN KLINIS INFEKSI VIRUS DENGUE
Fase Febris
1.Panas timbul akut, langsung tinggi, berlangsung 2-7 hari
2.Flushing atau ruam eritro makulo papuler (seperti morbili)
3.Nyeri otot, sendi, kepala, retro orbital, seluruh tubuh, perut dll.
4.Nyeri tengorok dengan pharyng merah
5.Mata merah tanpa secret
6.Mual, muntah, tidak nafsu makan dan kadang disertai diare
7.Pembesaran hati (hepatomegali)
8.Dapat disertai perdarahan, petekiae, epistaxis, perdarahan gusi, tes Rumple Leede positif.
9.Leukopenia
10.Dikenal beberapa tanda / gejala sebagai “warning sign” mengarah ke varian infeksi virus dengue berat, yaitu :
a). Abdominal pain / tenderness
b). Persisten vomiting
c). Mucosal bleeding
d). Lethargy / restlessness
e). Liver yang cepat membesar
11. asalah yang dapat timbul :
a). Dehidrasi
b). Kejang Demam

Fase Afebris / Kritis
Pada saat deverfescence di mana temperature mulai turun (biasanya terjadi pada hari ke-3 s/d 6 sakit), penderita infeksi virus dengue akan terbagi menjadi 2 kelompok :
1). Kelompok penderita yang klinis membaik dengan ditandai dengan keadaan umum yang lebih baik dari sebelumnya, nafsu makan mulai timbul, kadang disertai convalescence rash. Kelompok ini adalah varian klinik undifferentiated fever dan dengue fever.
2). Kelompok penderita yang klinis memburuk, disebabkan terjadinya gangguan hemostatik yang ditandai dengan penurunan jumlah trombosit dan kebocoran plasma yang ditandai dengan peningkatan hematokrit (kelompok klinik dengue haemorhagic fever) sampai dengan terjadinya gangguan sirkulasi berupa presyok, syok bahkan profound syok dengan nadi tk teraba dan tekanan nadi tak terukur (kelompok klinik dengue syok syndrome). Apabila syok tak tertangani akan jatuh ke dalam prolonged syok kemudian akan disusul terjadinya :
a. Gangguan fungsi multi organ
b. Asidosis metabolic
c. Disseminated Intravascular coagulation
yang akan diakhiri dengan perdarahan perdarahan masif dan kematian.

Masalah yang seringkali timbul pada fase kritis ini adalah :
1). Gangguan sirkulasi / syok
2). Perdarahan massif
3). Gangguan fungsi organ

Fase Recovery
Fase Kritis berlangsung ≤ 48 jam, yang segera disusul oleh fase recovery, ditandai dengan perbaikan keadaan umum berupa muncul nafsu makan, keinginan bermain, vital sign yang stabil, produksi urine yang cukup, kadang disertai munculnya konvalesence rash pada kedua tangan dan kedua kaki. Periode recovery ini biasanya berlangsung 48-72 jam. Masalah yang sering menyertai fase recovery ini adalah hypervolemia.

DIAGNOSIS INFEKSI VIRUS DENGUE
Aspek diagnosis pada infeksi virus dengue ini merupakan tahapan yang sangat penting dalam tata laksana infeksi virus dengue. Lakukan diagnosis sedini mungkin, kemudian berikan terapi yng tepat (correct and timely intervention), akan menghasilkan tatalaksana yang efisien dan kesembuhan yang optimal.
Penguasaan gejala klinik penyakit infeksi virus dengue pada periode sakit (fase febris) sangat menentukan berhasilnya deteksi dini penderita infeksi virus dengue. Panas yang timbul akut, langsung tinggi, disertai nyeri, tak mau makan, mual, muntah, ruam eritro makulopaupuler, tanda perdarahan spontan, pemeriksaan darah tepi didapatkan lekopenia sangat sugestif ke arah diagnosis infeksi dengue.
Panda saat itu apabila dilakukan tes faal hati 80 – 90 % penderita infeksi virus dengue akan menunjukkan peningkatan SGOT dan 60% dengan peningkatan SGPT.

PENATALAKSANAAN INFEKSI VIRUS DENGUE
Periode Febris
Apabila penderita datang pada periode febris di mana belum dapat dibedakan apakah termasuk penderita Dengue Fever ataukah Dengue Haemorhagic Fever makapengobatan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
-Antipiretik
Parasetamol sebagai pilhan dengan dosis 10 mg/kgBB/kali tidak lebih dari 4 x sehari. Jangan memberikan aspirin / ibuprofen sebab dapat menimbulkan gastritis dan atau prdarahan.
-Antibiotika tidak diperlukan
-Makan disesuaikan dengan kondisi nafsu makannya
-Apabila penderita ditetapkan rawat jalan, aka kalau dalam perjalanan didpatkan keluhan dan tanda klinis seperti di bawa ini dianjurkan untuk segera datang ke RS untuk pengobatan selanjutnya. Gejala dan tanda yang dimaksud adalah :
1 . Nyeri perut
2. Tanda perdarhan di kulit, petekhiae dn ekimosis
3. Perdarahan lain seperti epistaksis dan perdarahan gusi
4. Penderita tampak loyo dan pada perabaan terasa dingin
5. Muntah yang tak henti-henti
6. Gelisah, kesadaran yang menurun
-Kebutuhan cairan harus dipenuhi. Pemberian cairan dapat diberikan peroral akan tetapi apabila penderita tidak dapat minum, muntah terus atau panas yang terlalu tinggi pemberian cairan intravena menjadi pilihan.
-Lakukan observasi secara cermat tiap 6 jam atas tanda vitalnya dengan tujuan untuk mendeteksi adakah tanda kebocoran plasma yang mengarah ke dengue haemorhagic fever.

Periode Afebris

Demam Dengue
Kebanyakan untuk penderita demam dengue setelah panas turun penderita tampak lebih segar, timbul nafsu makan dan akan segera sembuh tanpa disertai komplikasi sehingga tidak ada pengobatan khusus. Kadang timbul gejala klinis “convalescence petechial rash” pada tangan dan kaki dengan member kesan kaus tangan atau kaus kaki. Pada beberapa kasus demam dengue yang disertai gangguan faal hati kadang ditandai dengan peningkatan SGOT dan SGPT, kadang membutuhkan waktu beberapa hari untuk dapat kembali ke akivitas hariannya dan butuh waktu beberapa minggu untuk normalnya SGOT dan SGPT.

Demam Berdarah Dengue
Pada saat temperature turun pada pemderita DBD terjadi 2 fenomena yang dapat membawa penderita pada keadaan kritis bahkan dapat berakhir dengan kematian apabila tidak tertangani secara benar yaitu adanya ganguan hemostatik berupa penurunan jumlah dan kualitas trombosit , gangguan factor pembekuan darah bahkan dapat timbul DIC dan adanya kebocoran plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah. Proses kebocoran plasma dri pembuluh darah ini akan menimbulkan deficit plasma di dalam pembuluh darah.

Setelah diagnosis DBD dibuat oleh seorang dokter maka tetapkan terlebih dulu derajatnya, apakah grade I/II yang disertai gangguan sirkulasi taukah grade III/IV yang sudah disertai syok.
Cairan yang dapat dpkai apat berupa kristaloid seperti D5 Normal Saline, Ringer Lakta, D5 Ringer Laktat, D5 Ringer Asetat dan koloid yang mempunyai berat molekul yang tingi seperti Plasma, Plasma Pengganti (Dextran, Haess, Gelofusin dll).
Transfusi darah dan Trombosit
Indikasi Transfusi Wholeblood atau Packed Red Cell adalah adanya perdarahan > 10% dan concealed internal bleeding.
Indikasi Transfusi Trombosit dalah adanya perdarahan yng signifika dan trombositopenia atau jumlah trombosit < 10.000/mmk.

PEMBERANTASAN DBD
Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh Virus Dengue yang termasuk genus Flavivirus serotype DEN-1 , DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Virus Dengue termasuk arbovirus yang ditularkan melalui gigitan artropoda (nyamuk, lalat, caplak dll). Vektor DBD yang paling utama adalah nyamuk Aedes aegypti.

Karakteristik Aedes Aegypti
-Biasa menggigit sepanjang siang hari terutama pagi dan sore hari
-Kemampuan terbang maksimum 100m (rata-rata 40m)
-Umur nyamuk dapat mencapai 3 bulan (rata-rata 2-4 mgg)
-Tidak terdapat di daerah ketinggian >1000m di atas permukaan laut
-Nyamuk betina etiap 2 hari seali menghisap darah manusia
-Darah manusia diperlukan untuk pematangan telur nyamuk
-Virus dengue berkembang biak dengan cara membelah diri
-Kurang dari 1 mgg virus sudah terdapat pada kelenjar air liur nyamuk
-Virus dengue berpindah bersama air liur nyamuk pada saat nyamuk menggigit manusia.
-Berkembang biak di TPA (Tempat Penampungan Air) bersih yg tidak berhubungan dengan tanah antara lain dalam rumah : bak mandi/WC, tempayan, drum, di luar rumah : barang bekas yang dapat menampung air: kaleng, ba bekas, pot tanaman air, pelepah daun, lubang pohon, potongan bambu, genangan air di talang.

Faktor yang mempengaruhi Penyebarluasan DBD
1.Host
-Viremia
-Kepadatan
-Mobilitas
-Pengetahuan
-Perilaku dalam penyimpanan air bersih

2.Agent dan Vektor
-Serotype D1 D2 D3 D4
-Nyamuk Aeed aigypty, Aedes albopictus
-Tersebar di seluruh pelosok Indonesia, khususnya di perkotaan
-TPA buatan manusia di dalam dan di luar rumah

3. Lingkungan
-Cuaca / musim
-Perumahan : elite, umum, kumuh
-TTU / bangunan kosong
-Tempat penyediaan air bersih

4.Musim
-Musim hujan : kelembaban dan suhu optimum bagi nyamuk, sehingga umur nyamuk lebih panjang
-Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya jumlah penderita DBD pada musim hujan
-Pada musim kering -> kebiasaan menampung air


Cara Memberantas DBD
-Obat belum ada
-Vaksin untuk pencegahan belum ada
-Satu-satunya cara untuk memberantas penyakit ini adalah dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
-Dengan Kegiatan 3M Plus yang meliputi :
a.Menutup rapat TPA
b.Menguras TPA seminggu sekali secara teratur
c.Mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan
d.Ganti air vas bunga
e.Perbaiki saluran dan talang
f.Tutup lubang pot bambu / pohon
g.Larvasida
h.Pelihara ikan pemangsa jentik misalnya Ikan cupang
i.Kawat kassa
j.Hindari gantung pakaian
k.Ventilasi cukup
l.Obat nyamuk bakar / semprot
m.Kelambu
n.Repellent
o.dll
Sumber : Makalah Seminar Tata Laksana Mutakhir Infeksi Virus Dengue pada Anak dan Dewasa, IDI Cabang Situbondo, 30 Oktober 2010