Rabu, Agustus 19, 2009

Orangtua...Sadari Bahaya Era Layar Bagi Anak Kita

Screening Age yaitu tentang bagaimana orangtua di zaman teknologi sekarang ini harus
ikutan pintar juga kalo tidak mau dibikin susah sama anaknya di masa tuanya.

Menurut beliau , anak-anak kita hidup di era serba layar , layar HP ,layar games , layar TV , layar computer . Banyak orangtua yang tidak sadar , malah senang dan bangga menyodorkan layar-layar ini kepada anak mereka . Padahal kalau berpatokan pada skala usia , maka usia 0 sd 18 tahun anak sangat membutuhkan aktivitas fisik.

Layar-layar yang kita sodorkan pada anak kita itu sebetulnya ibarat rayap di rumah kita.Tanpa kita sadari rumah kita suatu saat bisa roboh karenanya . Jangan sampai di masa tua kita malah disusahkan oleh perilaku anak kita yang kacau karena kita tidak bisa menjadi orangtua yang pintar memilah apa yang anak kita tonton setiap hari.

Mengapa kita harus memilihkan apa yang baik buat anak ?
Karena saluran otaknya belum terbentuk sempurna , jadi belum bisa membedakan mana yang realita mana yang bukan .
Mengapa kita harus jadi orangtua yang ‘melek’ teknologi ?
Supaya kitapun tahu game apa yang mereka mainkan , apa saja yang mereka taruh di dalam HP nya , kemana saja mereka ‘berselancar’ di internet .

Tandanya anak sudah kecanduan games adalah jika mereka sudah bermain game lebih dari 15 jam/minggu

Apa yang harus dilakukan orangtua bila sudah terlanjur memberikan
games-games yang merusak otak anak ( mengandung kekerasan, pornografi, dll ) ?
Lakukan dengan bijaksana ,minta maaf pada anak kita karena kita harus
tarik games itu , sambil menjelaskan dampaknya tentang kerusakan otak.
Ini butuh waktu yang tenang dan tidak terburu-buru , supaya bila anak
menolak orangtua tidak menjadi emosi .

Tindakan pencegahan yang harus dilakukan orangtua ?
1. Membatasi jam bermain games , nonton TV & internet .
2. Membuat kesepakatan dengan anak , jelaskan tujuan orangtua
membelikan HP adalah supaya memudahkan komunikasi anak - orangtua ,
menyediakan akses internet adalah supaya menunjang pelajaran sekolah .
3. Hindari meletakkan TV dan komputer di kamar pribadi anak .

Contoh kasus ?
Seorang ibu yang meninggalkan anaknya asyik menonton didepan TV ,
sementara dia mencuci ,memasak , dll . Setelah beberapa jam pekerjaannya
selesai , barulah dia berinteraksi kembali dengan anaknya . Kerusakan
yang terjadi pada anak adalah :
1. Sinar biru yang masuk kemata anak merusak retina . Jarak ideal menonton TV adalah 5x lebar diagonal TV
2. Program TV yang diserap otak anak terdiri dari kata-kata negative, kekerasan, pornografi, dll

Fakta penelitian anak dengan TV ?
1. Dibawah 2 thn sebaiknya NO TV ! ( ingat efek sinar biru yang merusak retina)
2. Usia 2 s/d 5 tahun cukup 30 menit
3. Di atas 5 tahun maks 2 jam
4. Pada Anak usia 3 tahunan yang terlalu banyak nonton TV menimbulkan hiperaktif
5. Tidak semua film kartun itu baik , banyak juga yang mengandung unsur kekerasan & pornografi ( berlaku juga untuk komik dan games ).
6. Survei di kalangan mahasisiwi , 30% menyatakan takut menikah karena berpikir akan mendapat pasangan / mertua seperti di sinetron .

Saran untuk orangtua ?
1. Orangtua harus punya ilmu & waktu untuk anak.
2. Jangan jadikan cinta sebagai alasan hanya karena dulu orangtua tidak mampu menikmati fasilitas . Cinta harus memakai logika.
3. Anak membutuhkan peraturan dan control yang tegas
4. Perlu diingat juga bahwa tidak semua teknologi itu buruk, so kita harus pandai-pandai mensiasatinya agar kita bisa menjadi busur yang kuat untuk anak kita.
5. Berikan alternatif ( fisik )yang sama menariknya dengan apa yang kita larang.

Cara bijaksana memberitahukan kepada anak ?
Jangan melarang tanpa alasan .Mintalah maaf , jelaskan alasannya , buat
kesepakatan (misalnya, tempel di kulkas ). Biarkan anak yang pada akhirnya
mengambil keputusan. Anak di atas 6 tahun sudah bisa diajak berunding.
Jangan terburu-buru saat mengajak anak berdiskusi.

Dan ingatlah bagi anak-anak ..BERMAIN = BEKERJA .
Jangan cabut dunia bermain terlalu cepat dari anak kita karena kita akan
mendapatkan dunia dewasa yang kekanak-kanakan.

Semoga bermanfaat yah ^_^

Rewrite by Aldo Desatura
Post by Melody Nada Surgawi

Sumber : Facebook Smart Parenting

Selasa, Agustus 18, 2009

PHBS, WUJUD AWAL BANGSA SEHAT


Menerapkan Pelaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah ampuh untuk menangkal penyakit. Tidak hanya itu, beberapa pakar juga berpendapat bahwa penerapan konsep PHBS juga mampu membebaskan pemerintah dari masalah kesehatan dan ekonomi kesehatan. Sayangnya dalam praktiknya, penerapan PHBS yang kesannya sederhana tidak selalu mudah dilakukan. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Dalam hal ini, pendidikan dari keluarga sangat dibutuhkan.

Konsep PHBS memang sederhana. PHBS merupakan kunci terbentuknya bangsa yang sehat, yang dimulai dari keluarga sehat. PHBS mencakup pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri. Di antaranya meliputi kebiasaan mandi, keramas dan gosok gigi secara benar dan teratur, konsumsi makanan bergizi seimbang serta istrahat teratur. Selain itu, PHBS mencakup pemeliharaan kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Hal itu ditegaskan oleh Effi Mardianto, Ketua Umum Tm Penggerak PKK Pusat dalam seminar Peluncuran Petisi Nasional Keluarga Sehat untuk Indonesia Sehat oleh salah satu produk sabun bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat Spektra Surabaya dan beberapa keluarga.

Peran Penting Keluarga
Dalam Penerapan PHBS ditegskan oleh Effi bahwa pendidikan dalam keluarga memegang peranan penting, terutama pendidikan orang tua kepada anak-anaknya. Hal itu mengingat sebagian besar kebiasaan merupakan pola perilaku yang terbentuk sejak masa kanak-kanak.
Selain memberi teladan, orang tua juga harus mengajarkan konsep PHBS serta memastikan anak-anak menerapkannya. Hal yang tidak kalah penting adalah, orang tua juga harus menyediakan sarana yang memunginkan PHBS dapat diterapkan oleh seluruh anggota keluarga. Untuk keperluan mandi dan cuci tangan misalnya, ketersediaan air bersih dan sabun mutlak diperlukan.


Minimnya Fasilitas
Salah satu kebiasaan yang tercakup dalam PHBS adalah cuci tangan. Meskipun terkesan sepele, cuci tangan memiliki manfaat besar. Sayangnya, Hadi Supeno, Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) mengatakan bahwa PHBS masih sangat minim diterapkan oleh masyarakat.

Dr. Hendrawan Nadesul, seorang praktisi kesehatan juga mengatakan bahwa rendahnya kesadaran tentang cuci tangan tampak dari jarangnya disediakan tempat khusus cuci tangan di tempat-tempat umum seperti sekolah, kantor dantempat strategis lainnya. Padahal, ditegaskannya setidaknya ada 20 jenis penyakit yang bisa dicegah hanya dengan membisakan diri mencuci tangan secara benar. “Penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan cuci tangan antara lain : diare, tifus, cacingan, influenza, batuk, penyakit kulit, juga flu burung,” jelas Dr. hendrwan dalam lokakarya tentang manfaat cuci tangan untuk kesehatan tubuh di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurutnya, cuci tangan menjadi cara efektif mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menempel di tangan yang menjadi salah satu mata rantai penularan penyakit.

Mencegah Lebih Baik dari Mengobati
Penerapan PHBS dikatakan oleh Supeno memerlukan kerjasama semua lini, baik dari masyarakat, swasta, pemerintah dan juga LSM. Hal itu diegaskan karena kesehatan sangat kompleks masalah dan unsur – unsurnya. Bahkan konsep PHBS khususnya cuci tangan juga harus dimasukkanalam kurikulum pendidikan. Namun disayangkannya hal itu belum terealisasi pada kurikulum pendidikan kita. Bahkan, pemerintah dkatakan Supeno masih belum taktis dalam menanggapi masalah keehatan Indonesia.

“Pemerintah terlalu focus terhadap aspek kuratif dengan mengabaikan aspek preventif,” katanya. Dr. Hendrawan juga mengakui, konsep PHBS di Indonesia dari awal memang tidak terbentukdi masyarakat sehingga saat ini pemerintah disibukkan dengan masalah kesehatan dan ekonomi keehatan yang muncul.

Tidak hanya itu, Dr. Hendrawan juga berpendpt bahwa penanganan masalah kesehatan di Indonesia juga akan teratasi tanpa memakan banyak dana jika dimulai dari hulu, maksudnya mulai dari lapisan masyarakat bawah. “Dana untuk bantuan ksehatan kesehatan yang dikeluarkan pemerintah akan memakan biaya lebih banyak daripada biaya untuk mensosialisaikan cuci tangan,” tandasnya. Dengan membentuk kemitraan dari berbagai lini, Dr. Hendrawan yakin masalah kesehatan bangsa Indonesia akan tearatasi lebih efektif.

(Sumber : Majalah Dokter Kita, Edisi 8, THN IV, Agustus 2009 hal. 98)

WASPADA ! FLU BURUNG


PENGERTIAN
Penyakit flu burung adalah penyakit flu yang disebabkan oleh virus influenza type A yang menyerang jenis unggas meliputi ayam, kalkun, merpati, unggas air, burung–burung piaraan hingga burung-burung liar. Namun hewan babi juga dapat tertular flu burung. Awalnya penyakit flu burung adalah penyakit hewan yang menyerang bangsa unggas yg selanjutnya dapat menular ke manusia.

GEJALA KLINIS PADA UNGGAS YANG TERINFEKSI FLU BURUNG
-Jengger, pial, kulit, kaki yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan.
-Keluar cairan dari mata dan hidung
-Pembengkakan di bagian muka dan kepala
-Perdarahan di bawah kulit
-Perdarahan titik pad daerah dada, kaki dan telapak kaki
-Batuk, bersin dan terdengar suara digorok
-Diare
-Kematian tinggi dalam populasi

PANDEMI INFLUENZA YG PERNAH TERJADI DI DUNIA
-Pandemi influenza adalah suatu keadaan di mana hamper semua negara terjangkit influenza
-Merupakan perluasan dari epidemi atau wabah
-Tiga pandemic influenza pada abad ke 20:
› 1918 Flu Spanyol (20 – 40 juta penderita)
› 1957 Flu Asia (1-4 juta penderita)
› 1967 Flu Hongkong (1-4 juta penderita)

Kemungkinan wabah flu burung dapat terulang bila:
-Sumber penularan, terutama unggas yang terinfeksi virus semakin bertambah
-Ada mutasi dari virus flu burung
-Mutasi virus membentuk virus baru yang dapat menularkan secara cepat antar manusia.

SIFAT VIRUS FLU BURUNG
1. Dapat bertahan hidup di air dengan suhu 22 derajat C selama 4 hari, sedangkan
pada suhu 0 derajat C tahan > 30 hari.
2. Dalam tinja unggas bertahan selam 32 hari
3. Mati dengan pemanasan 56 derajat C selama 3 jam atau pada pemanasan 60 derajat C selama 30 menit.
4. Pada daging ayam, virus mati dengan pemanasan 80 derajat C selama 1 menit atau pemanasan 60 derajat C selama 30 menit.
5. Pada telur, virus mati dengan pemanasan 64 derajat C selama 5 menit
6. Selain virus H5N mudah inaktif dengan deterjen, alcohol, karbol, bleach / hipoklorit dan desinfektan lainnya.

VIRUS FLU BURUNG DAPAT MENULAR KE MANUSIA
Ada beberapa virus flu , burung dapat menular ke manusia yaitu H5N1, H7N7 dan H9N2. Penularan dari unggas ke manusia terjadi melalui unggas langsungseperti memelihara atau menyembelih atau tinggal di sekitar unggas hidup yang terinfeksi penyakit flu burung
Unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja yang kemudian mongering dan hancur menjadi semacam bubuk yang dihirup oleh manusia atau binatang lainnya. Virus ini dapat bertahan dalam waktu cukup lama pada jaringan kotoran unggas yang sudah mati, terutama pad temperature rendah.
Sejauh ini belum terbukti penyakit flu burung ini menular dari manusia ke manuia lainnya.

GEJALA KLINIS PADA MANUSIA
Gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya, yaitu : demam, sakit tenggorokan, batuk, beringus, nyeri otot, sakit kepala, lemas. Dalam waktu singkat penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru (pneumonia) dan apabila tidak dilakukan tata laksana dengan baik dapat menyebabkan kematian.
Masa Inkubasi : Virus masuk ke tubuh manusia sampai menbutuhkan waktu sangat singkat k ke tubuh manusia sampai menimbulkan gejalimbulkan gejala membutuhkan waktu sangat singkat yaitu 1 – 7 hari.

PENCEGAHAN
-Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata renang)
-Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik (ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan orang di sekitarnya.
-Alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan
-Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan.
-Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80 derajat C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64 derajat C selama 5 menit.
-Melaksanakan kebersihan lingkungan
-Melakukan kebersihan diri

PENGOBATAN
Pengobatan spesifik belum ada, penderita hanya diberi obat yang meredakan gejala yang menyertai penyakit flu seperti demam, batuk atau pusing. Apabila ditemukan penderita dengan gejala seperti penyakit flu burung segera berobat ke sarana pelayanan kesehatan yang ada (Puskesmas dan RS) sudah disdiakan obat Tamiflu.

KELOMPOK RESIKO TINGGI TERINFEKSI FLU BURUNG
-Pekerja peternakan / pemrosesan unggas (termasuk dokter hewan / insinyur peternakan).
-Pekerja laboratorium yang memproses sample darah / secret pasien / unggas terjangkit.
-Pengunjung peternakan / pemrosesan unggas dalam 1 minggu terakhir.
-Pernah kontak dengan unggas (ayam, itik, burung) sakit atau mati mendadak yang belum diketahui penyebabnya tau babi atau produk mentahnya dalam waktu 7 hari terakhhir.
-Pernah kontak dengan pasien Avian Influenza konfirmasi dalam 7 hari terakhir.

CARA AGAR TERHINDAR DARI PENULARAN FLU BURUNG
1.Menjaga stamina tubuh agar tetap sehat
2.Hindari bersama-sama dengan penderita fl burung dalam ruangan tertutup
3.Melaksanakan kebersihan lingkungan
4.Melakukan kebersihan diri
5.Segera mencuci tangan setelah melakukan kontak dengan ayam, burung au jenis unggas lainnya dengan menggunkan desinfektan
6.Tidak melakukan kontak dengan unggas hidup pada saat terjadi wabah flu burung
7.Melakukan dsinfeksi di peternakan unggas yaitu kandang, tempat pakan, tempat minum, tempat tempat penyimpanan pakan, selokan, tempat sampah dan lingkungan sekitar sampah.
8.Para pekerja di peternakan menggunakan alat perlindungan perorangan yaitu masker N95, sepatu khusus, kacamata pelindung, sarung tangan disposable dan baju pelindung.
9.Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan.
10.Kotoran unggas yang terinfeksi flu burung atau tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan.
11.Pemeriksaan kesehatan berkala dan rutin pada para pekerja peternakan.
12.Orang tua (umur ≥60 tahun) dan anak-anak ≤ 10 tahun supaya dijauhkan dari unggas yang sakit
13.Bahan makanan yang berasal dari unggas termasuk ayam bila akan dikonsumsi dilakukan pengolahan dengan benar yang memenuhi persyaratan kesehatan. Daging ayam dimasak pada suhu 80 derajat C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64 derajat C selama 5 menit.


Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi
:
1.Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur seksi Pencegahan Penyakit dan Surveilnce Epidemiologi
Telp : (031)8280113 Fax : (031)8280113 - 8293635
2.Dinas Kesehatan Kab./ Kota terdekat (Tim Gerak Cepat Flu Burung)
3.Dinas Peternakan Kab. / Kota terdekat (Tim Gerak Cepat Flu Burung)
4.RS dan Puskesmas terdekat.

Sumber : leaflet Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur