Selasa, Desember 22, 2009

Penyakit Maag


I.Pengertian Gastritis
Gastritis di masyarakat awam sering dikenal dengan penyakit maag adalah peradangan dari mukosa lambung. Gambaran klinis yg ditemukan berupa dyspepsia (rasa tdk enak / sakit perut bagian atas yg menetap atau sering mengalami kekambuhan). Gejala dyspepsia ini berupa : nyeri epigastrium, mual, kembung dan muntah. Berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa.

II.Patofisiologi
Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensive yang berperan dalam menimbulkan lesi pada mukosa. Faktor-faktor agresif antara lain : asam lambung, pepsin, AINS, empedu, infeksi virus, infeksi bakteri dan bahan korosif. Faktor defensive antara lain mucus, bikarbonas mukosa dan prostaglandin mikrosirkulasi.

III.Pembagian Gastritis
Gastritis terbgi dua yaitu :
1.Gastritis Akut
Yang dimaksud dengan gastritis akut yaitu kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan netrofil.
2.Gastritis Kronis
Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat mulifaktori dengan perjalanan klinis yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi Helicobacter pylory.

IV.Diagnosa Gastritis
1.Untuk gastritis akut diagnosa ditegakkan dengan gambaran klinis, gambaran lesi mukosa akut dan gambaran radiologi.
2.Untuk gastritis kronis diagnosa ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi biopsy mukosa lambung. Perlu juga dilakukan kultur untuk membuktikan adanya infeksi H. pylori apalagi jika dtemukan ulkus baik pada lambung ataupun pada duodenum karena angka kejadian yang cukup tinggi.

V.Komplikasi
1.Untuk gastritis akut komplikasi yang dapat timbul berupa perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragik.
2.Untuk gastritis kronis komplikasi yang dapat timbul berupa perdarahan SCBA, ulkus, perforasi dan anemia karena gangguan absorbs vitamin B12.

VI.Penatalaksanaan
1.Untuk gastritis akut penatalaksanaannya adalah dengan menghilangkan etiologinya. Diet lambung dengan porsi kecil dan sering. Obat-obat ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung dari golongan antaid, PPI, antikolinergik, antagonis reseptor H2, juga ditujukan untuk sitoprotektor berupa sukralfat dan prostaglandin.

2.Untuk gastritis kronis di pelayanan kesehatan yang tidak memiliki fasilitas endoskopi, penatalaksanaan diberikan seperti pada pasien dengan sindrom dyspepsia. Pertama-tama yang dilakukan adalah mengatasi dan menghindari penyebab pada gastritis akut kemudian diberikan pengobatan empiris. Jika endoskopi dapat dilakukan, dilakukan terapi eradikasi kecual jika hasil CLO, kultur dan PA ketiganya negative atau hasil serologi negative. Regimen untuk terapi eradikasi meliputi obat-obatan PPI, Amoksisilin, Klaitromisin, Metrondazol, Tetrasiklin dan Bismuth yang terbagi dalam regimen terapi triple, kuadripel dan dual.

Sumber : Buku Kapita Selekta Kedokteran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar