Screening Age yaitu tentang bagaimana orangtua di zaman teknologi sekarang ini harus
ikutan pintar juga kalo tidak mau dibikin susah sama anaknya di masa tuanya.
Menurut beliau , anak-anak kita hidup di era serba layar , layar HP ,layar games , layar TV , layar computer . Banyak orangtua yang tidak sadar , malah senang dan bangga menyodorkan layar-layar ini kepada anak mereka . Padahal kalau berpatokan pada skala usia , maka usia 0 sd 18 tahun anak sangat membutuhkan aktivitas fisik.
Layar-layar yang kita sodorkan pada anak kita itu sebetulnya ibarat rayap di rumah kita.Tanpa kita sadari rumah kita suatu saat bisa roboh karenanya . Jangan sampai di masa tua kita malah disusahkan oleh perilaku anak kita yang kacau karena kita tidak bisa menjadi orangtua yang pintar memilah apa yang anak kita tonton setiap hari.
Mengapa kita harus memilihkan apa yang baik buat anak ?
Karena saluran otaknya belum terbentuk sempurna , jadi belum bisa membedakan mana yang realita mana yang bukan .
Mengapa kita harus jadi orangtua yang ‘melek’ teknologi ?
Supaya kitapun tahu game apa yang mereka mainkan , apa saja yang mereka taruh di dalam HP nya , kemana saja mereka ‘berselancar’ di internet .
Tandanya anak sudah kecanduan games adalah jika mereka sudah bermain game lebih dari 15 jam/minggu
Apa yang harus dilakukan orangtua bila sudah terlanjur memberikan
games-games yang merusak otak anak ( mengandung kekerasan, pornografi, dll ) ?
Lakukan dengan bijaksana ,minta maaf pada anak kita karena kita harus
tarik games itu , sambil menjelaskan dampaknya tentang kerusakan otak.
Ini butuh waktu yang tenang dan tidak terburu-buru , supaya bila anak
menolak orangtua tidak menjadi emosi .
Tindakan pencegahan yang harus dilakukan orangtua ?
1. Membatasi jam bermain games , nonton TV & internet .
2. Membuat kesepakatan dengan anak , jelaskan tujuan orangtua
membelikan HP adalah supaya memudahkan komunikasi anak - orangtua ,
menyediakan akses internet adalah supaya menunjang pelajaran sekolah .
3. Hindari meletakkan TV dan komputer di kamar pribadi anak .
Contoh kasus ?
Seorang ibu yang meninggalkan anaknya asyik menonton didepan TV ,
sementara dia mencuci ,memasak , dll . Setelah beberapa jam pekerjaannya
selesai , barulah dia berinteraksi kembali dengan anaknya . Kerusakan
yang terjadi pada anak adalah :
1. Sinar biru yang masuk kemata anak merusak retina . Jarak ideal menonton TV adalah 5x lebar diagonal TV
2. Program TV yang diserap otak anak terdiri dari kata-kata negative, kekerasan, pornografi, dll
Fakta penelitian anak dengan TV ?
1. Dibawah 2 thn sebaiknya NO TV ! ( ingat efek sinar biru yang merusak retina)
2. Usia 2 s/d 5 tahun cukup 30 menit
3. Di atas 5 tahun maks 2 jam
4. Pada Anak usia 3 tahunan yang terlalu banyak nonton TV menimbulkan hiperaktif
5. Tidak semua film kartun itu baik , banyak juga yang mengandung unsur kekerasan & pornografi ( berlaku juga untuk komik dan games ).
6. Survei di kalangan mahasisiwi , 30% menyatakan takut menikah karena berpikir akan mendapat pasangan / mertua seperti di sinetron .
Saran untuk orangtua ?
1. Orangtua harus punya ilmu & waktu untuk anak.
2. Jangan jadikan cinta sebagai alasan hanya karena dulu orangtua tidak mampu menikmati fasilitas . Cinta harus memakai logika.
3. Anak membutuhkan peraturan dan control yang tegas
4. Perlu diingat juga bahwa tidak semua teknologi itu buruk, so kita harus pandai-pandai mensiasatinya agar kita bisa menjadi busur yang kuat untuk anak kita.
5. Berikan alternatif ( fisik )yang sama menariknya dengan apa yang kita larang.
Cara bijaksana memberitahukan kepada anak ?
Jangan melarang tanpa alasan .Mintalah maaf , jelaskan alasannya , buat
kesepakatan (misalnya, tempel di kulkas ). Biarkan anak yang pada akhirnya
mengambil keputusan. Anak di atas 6 tahun sudah bisa diajak berunding.
Jangan terburu-buru saat mengajak anak berdiskusi.
Dan ingatlah bagi anak-anak ..BERMAIN = BEKERJA .
Jangan cabut dunia bermain terlalu cepat dari anak kita karena kita akan
mendapatkan dunia dewasa yang kekanak-kanakan.
Semoga bermanfaat yah ^_^
Rewrite by Aldo Desatura
Post by Melody Nada Surgawi
Sumber : Facebook Smart Parenting
Rabu, Agustus 19, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar